Selasa, Desember 23, 2008

intro

tulisan2 selanjutnya adalah beberapa tulisan yang pernah ku-posting ke blogku yang lama. yang namanya pindahan ya harus total dong. semua tulisan yang ada di blog lama ku-posting ulang di blog ini (tenang, ga banyak kok. cuma sekitar belasan aja). ini adalah tulisan pertama, intro.


"Apalah artinya nama ?", bila merujuk pada ujaran Shakespeare, mawar tetaplah mawar, harum dan cantik, apapun nama yang disandangnya. Secara esensi, pernyataan ini bisa diterima. Hal yang paling penting dan mendasar kan muatannya? Bukan semata-mata pelabelan saja. Tapi . . . kalau dipikir-pikir, katakanlah orang tuaku penganut pemikiran seperti itu, yang penting kualitas bukan label, aku ga berharap juga untuk diberi nama 'moron' atau sejenisnya (eh, tapi ada pesohor Indonesia yang punya nama tenar 'moron', wonder why ? he3).

Untukku nama itu penanda, representasi harapan maupun ringkasan tentang obyek yang dilabelinya. Apabila ada yang diberi nama Wati, sewajarnya (menurut standar khasanah kultur dan bahasa Indonesia) nama tersebut menjadi penanda kalau si orang yang bersangkutan berjenis kelamin perempuan. Apabila ada toko yang diberi nama 'Slamet', ini menjadi representasi harapan pemberi nama agar si empunya nama 'selamat' dalam menjalani karirnya sebagai sebuah toko. Atau apabila sebuah buku itu diberi nama 'Harry Potter', ini mewakili garis besar cerita yang termuat dalam buku itu, yaitu kisah tentang Harry Potter (tapi sekarang ini tidak menjadi hal yang mutlak, soalnya ada fenomena banyak orang yang lebih pintar membuat nama / judul tapi kurang pintar mengkonstruksi isinya, jadinya keberatan nama atau ga nyambung antara nama dan yang dinamai, meminjam jargon bang napi, waspadalah!)

Lalu, kenapa 'incipit' ?

Sudah lama pengen punya blog sendiri (dulu dah pernah bikin tapi entah kemana, namanya aja dah lupa, apalagi passwordnya, trus akhir2 ini iseng bikin blog di prenster tapi kata temen namanya njijik'i, lha wong cuma iseng plus sengaja norak kok), bukan karena trend atau untuk keren-kerenan, asyik aja lagi punya media ekspresi, komunikasi plus promosi diri :p gratis pula. Ya gitu deh, tapi bingung juga nentuin nama.

Ada banyak ide sih, misalnya 'gadis mesum mendamba jejaka' ? (ini sih ide mega super norak dan destruktif dari temen-temenku, plis deh, apa aku terlihat segitu mesumnya ?), kok kayak iklan biro jodoh atau iklan XXX banget ? ; 'je suis comme je suis' (petikan puisi jacques prevert favoritku), tapi kepanjangan dan lagian emang situ ngerti ? (fakta..fakta..he3 jgn nyangkal) ; sempet kepikiran 'ad infinitum' (gara-gara baca buku tan malaka nih), bagus sih tapi sadar diri lah, aku kan ga gitu ngerti maksudnya, ntar kasusnya jadi keberatan nama pula ; kalau misalnya pakai nama asli, hmmm..i just don't like 2 live under the spotlight, bukan maksud hati GR kalau blog-ku bakal terkenal dan dibaca banyak orang, masalahnya, aku bikin blog cuma karena pengen menyampaikan pikiranku, (sedikit) perasaanku (mungkin), bukan untuk diketahui atau dikenal secara pribadi dalam tataran sosial. Anti sosial ? yes, i am, a socially awkward loner. Aku memang bukan orang yang terbuka atau luwes dalam menghadapi interaksi pribadi yang ke-sosial-an jadi daripada situ sakit hati menghadapi ke-dingin-an dan ke-tembok-anku, mending hati-hati deh kalau emang mau terjalin apalagi terikat secara personal denganku. Lagipula, aku senang dan menikmati 'solitude ambiance', berpikir (meski bukan pemikir hebat atau jenius abad ini, logika, rasio, nalar dan perangkat otak lainnya menjadi hal yang mungkin paling bisa kubanggakan, my selling point he3), merenung, kontemplasi atau apalah. Jadi, bergumullah dengan pikiranku !

Balik ke masalah nama, pengennya sih nama yang sederhana, mudah dibaca, ditulis, dilafalkan dan diingat tanpa terhambat faktor SARAF (kalau yang terakhir, maksudnya fisik) tapi tetap bermakna dan tidak mengabaikan unsur estetika. Jadilah INCIPIT, berasal dari bahasa latin (bukan sok cerdas atau keren tapi kalau emang tahu dan bisa, kenapa harus ditutup-tutupi, rendah hati boleh tapi jangan menghambat potensi kan ?) yang bermakna 'bermula di sini', dapatnya dari sebuah artikel di 'Ruang Baca Koran Tempo' yang dipinjamkan Ika, sahabat, brain-storming-mate plus bibliografi berjalan-ku. Istilah praktisnya sih sebenarnya digunakan untuk menamai kata-kata pertama dalam suatu karya teks, yang bias merujuk pada novel, puisi, lagu (tau ga sih, zaman dulu, manuskrip, dokumen atau karya dikenal dan dikatalogkan berdasar si incipit ini, bukan dengan judul lho).

Incipit, bermula di sini, inilah aku, dalam representasi pikiran (dan mungkin bonus afeksiku juga), hanya hendak menjadi 'statement of my mind and affection', tidak untuk menjadi sebuah kebenaran karena kebenaran yang dipaksakan hanya sekedar menjadi justifikasi belaka.

Dan, bermula di sini, apa yang sudah atau akan kuceritakan bukanlah sesuatu yang final dan definit karena aku manusia dengan segala keterbatasannya, jelas penuh cela, akan terus menjadi awal dari tulisan, opini, gagasan, pemikiran dan perdebatan lainnya, tesis. . . antitesis. . . dan sintesis. . . tanpa akhir.

Buka hati & pikiran, selamat datang dan selamat berpetualang ! ;)


Yogya, 28 Februari 2006

22:47


Tidak ada komentar:

Posting Komentar