Selasa, Desember 23, 2008

di kala sakitku

punya blog, kok masih belum menunjukkan indikasi peningkatan aktivitas menulis yang signifikan, dalam 1 bulan cuma up-date 1 tulisan?! masa aku harus meninjau ulang obsesiku jadi seorang editor? dulu sih alasannya karena lo-tech, sekarang? masih banget sih tapi lebih menjurus pada ke-jarang-an masuk warnet :p komplikasi anatara males dan kebijaksanaan uang ketat. faktor lo-tech ini ga bisa terus-terusan dijadikan alasan, soalnya ada seorang sahabat karib yang lebih lo-tech dariku tapi bisa rutin memasukkan tulisan (kau-tahu-siapa lah he3)

karena dalam hidup yang seringkali lebih dipentingkan adalah alasan, lebih dari tindakan itu sendiri, maka aku juga punya alasan, mau dibilang justifikasi juga boleh, yang jelas ini bisa dikategorikan alasan sejuta umat, aku sakit, selama 3 minggu berturut-turut (ini cuma hitungan kasar)

fase pertama : batuk, pilek atau radang tenggorokan, ga tau lah, yang jelas 2 hari ga bisa ngomong, bagusnya aku emang ga gitu gemar ngomong tapi tetep sengsara juga, cuma bisa pakai bahasa tubuh atau desahan ga jelas dan tanpa konsep, sumber virus? aa sang sumber penyakit! tunggu pembalasanku!

fase dua : belum tamat penyakit sebelumnya, aku kena cacar air, di usiaku yang se-uzur ini, sumpah, buat yang belum pernah kena, jangan iri deh, sengsaranya minta ampun, serasa bisul-bisul mini mengepung seluruh tubuh+efek sampingan lainnya yang menyiksa, ga lagi-lagi deh, ditambah lagi resiko 'efek bulan' di kulit yang mungkin ditanggung jika punya tangan super kreatif seperti punyaku (untung udah ada yang mau jadi ga khawatir-khawatir banget harga jual jatuh :p), kalau yang ini sang penular adalah keponakan tersayang (ga sanggup marah, salahku juga yang ga bisa menahan diriku untuk menjamahnya), ga nyangka, jarak umur 2 dekade ga menghalangi kebersamaan+rasa senasib sepenanggungan tante feat. keponakan

di atas segalanya, di kala sakitku (dan susahku), di tengah rasa pusing kepala, badan panas dingin menggigil, gerombolan cacar yang nyakitin badan+tenggorokan sakit a la panas dalam, I miss my mom, really do, kebayang-bayang nyamannya tidur dikelonin, dielus-elus kepalaku atau dahiku biar cepat tidur, diomelin ampe bego karena ngeyel ga mau minum obat, dipaksa-paksa makan atau kalau kepepet disuap, norak banget ya? biar aja dibilang kolokan, udah uzur masih terlekat pada ibu, surga hatiku, emang bener-bener ledakan sentimentil sang pesakitan :p

dan malam itu, aku kembali menangis mengingatmu

buat abang, walaupun kamu lah sumber penyakitku, makasih banget ya a sudah tabah mengurus dan menemani pasien yang cerewet ini. love u hunny!


Yogyakarta, 5 Mei 2006



Tidak ada komentar:

Posting Komentar